Jenis Storage Area Network (SAN) Yang Umum Digunakan - mboisker

Breaking

Teknologi & Informasi

11/06/20

Jenis Storage Area Network (SAN) Yang Umum Digunakan

Sudah saya tulis sebelumnya bahwa storage konvensional terdapat 3 jenis yang umum digunakan, yaitu DAS, NAS dan SAN. Namun kali ini saya akan sedikit menambahkan tentang Storage Area Network (SAN) berdasarkan pengalaman saja. Karena untuk storage DAS dan NAS sepertinya sudah banyak yang mengetahui dan menulisnya maupun contoh di pasaran.

Khusus untuk Storage Area Network (SAN) bagi orang yang masih awam tentu jarang sekali untuk bersentuhan. Jangankan untuk pegang, untuk melihat di sebuah toko saja mungkin belum tentu ada. Karena Storage Area Network (SAN) ini bersifat khusus karena untuk memasangnya butuh perangkat yang tidak umum dan harganya juga tidak murah.
storage hitachi hds vsp g1000


Pada dasarnya setiap storage mempunyai 2 bagian penting, yaitu :
  • Kontroler yang berfungsi untuk mengontrol lalu lintas data menuju disk
  • Disk array yang merupakan kumpulan hard disk dalam satu wadah tertentu yang berfungsi untuk menyimpan data setelah melalui kontroler
Sehingga dalam sebuah sistem storage, kontroler adalah bagian paling vital. Karena ketika kontroler ini mati, maka pc/server tidak akan bisa mengakses data yang tersimpan di disk array. Sedangkan disk array berisi kumpulan hard disk yang banyak dan biasanya disatukan dalam beberapa grup melalui mekanisme RAID.

RAID adalah singkatan dari Redundant Array of Independent Disks. RAID merupakan teknologi dalam penyimpanan data dengan tujuan untuk memberikan perlindungan data dari kemungkinan kehilangan data akibat kerusakan hard disk. Teknologi yang digunakan dalam RAID adalah dengan membagi data ke dalam blok-blok yang kecil dan disebar merata ke semua hard disk yang ada dalam sebuah grup hard disk.

Secara kapasitas dan performance Storage Area Network (SAN) biasanya terbagi 3 jenis, yaitu :
  • Entry level storage atau disebut storage kelas bawah
  • Medium level storage atau disebut storage kelas menengah
  • High level storage atau disebut storage kelas atas dan kadang disebut juga storage kelas enterprise
Entry level dan medium storage biasanya menggunakan arsitektur modular storage, yang berarti bahwa sistem storage tersebut tersusun dari beberapa modul-modul yang terpisah dan bisa dikembangkan kapasitasnya dengan menambah modul. Sehingga dengan adanya modul tersebut bisa fleksibel dalam pembelian kapasitas storage berdasarkan kebutuhan saja dan jika suatu saat nanti ada kebutuhan untuk menambah atau mengganti modul tidak perlu menambah atau bahkan mengganti sistem storage secara keseluruhan.

Sedangkan high level atau enterprise storage ada yang menggunakan arsitektur modular storage, namun ada juga yang merupakan monolithic storage. Meskipun sama-sama high level storage, kedua jenis storage ini mempunyai perbedaan yang sangat banyak terutama harganya. Perbedaan utama selain harga adalah storage monolitik mempunyai availability yang lebih baik dibanding storage modular.

Storage monolitik menawarkan kapasitas, performance dan availability yang sangat tinggi dan susah untuk ditandingi oleh storage modular. Dalam sebuah sistem storage yang menentukan dalam kapasitas, performance dan availability adalah kontroler. Sehingga di dalam storage monolitik terdapat kontroler yang berbeda dibanding dengan kontroler storage modular.
controller hitachi hds vsp g1000


Beberapa perbedaan mencolok yang membuat storage monolitik lebih unggul dibanding storage modular adalah sbb :
  • Mempunyai kontroler yang bisa dipasang lebih banyak dibanding storage modular
  • Mempunyai kontroler yang bisa saling mengambil alih fungsi/peranan ketika ada salah satu kontroler yang mati, sehingga host/server yang sedang mengakses data tidak mengalami gangguan
  • Dapat dilakukan penggantian atau penambahan kontroler tanpa mematikan atau restart kontroler lain yang sedang terpasang, sehingga ketika ada kerusakan atau ingin menambah kapasitas kontroler tidak akan mengganggu kontroler yang lain
  • Dapat membagi beban secara otomatis dari setiap host/server yang mengakses data ke semua kontroler, sehingga tidak ada penumpukan beban di salah satu kontroler saja
  • Mempunyai memory yang besar hingga di atas 1 TB
  • Modul memory terpisah dengan kontroler, sehingga jika ada kerusakan kontroler maka jumlah memory yang terpasang di sistem tidak berkurang
  • Dapat dilakukan penambahan atau penggantian memory tanpa mematikan kontroler maupun sistem storage

Tidak ada komentar:

Posting Komentar